BABARNEWS.COM SIMPANG TERITIP — Berbagai atraksi dari hasil sebuah karya kreativitas warga menyambut HUT RI dengan berbagai macam, hal itu teelihat juga yang di lakukan oleh masyarakat Desa Peradong Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten Bangka Barat. Pada HUT RI ke 74 kali ini warga Desa Peradong bergotong royong menciptakan sebuah hasil karya dan kreativitas warga dengan membuat Gapura.
Uniknya, Gapura yang di bangu oleh warga Desa Peradong yaitu berlogo parang. Tentunya, logo parang tersebut memiliki makna yang menunjukan semangat bekerja bagi masyarakat Desa Peradong itu sendiri. Selaib itu, logo parang pada Gapura tersebut memiliki makna semangat gotong royong masyarakat yang sudah ada sejak zaman nenek moyang warga Desa Peradong.
“Mayoritas masyarakat Peradong ini profesinya adalah sebagai petani, dan itu selalu identik dengan parang. Dari situ maka kali ini tema Gapura yang kita buat secara gotong royong ini tercetus ide untuk membuat logo pada Gapura yaitu logo parang, “ujar Rupa’in Kades Peradong. Sabtu (17/8) siang.
Selain parang logo pada Gapura tersebut yaitu gambar bubu (alat penangkap ikan,red) hal itu menandakan bahwa sebagiannya lagi masyarakat Desa Peradong memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
“Selain parang ada logo bubu pada Gapura, karena sebagian profesi masyarakat di sini juga ada yang nelayan, dua profesi ini sudah ada sejak zaman para pendahulu kami dan bertahan hingga sekarang ini, “sambungnya.
Lanjut, dikatakan Rupa’in selain parang dan bubu pada Gapura yang di buat oleh masyarakat Peradong ada logo lain yang memiliki makna yang berbeda logo tersebut yaitu burung Garuda dan Ketupat. Logo burung garuda sendiri di artikan bahwa Ideologi Pancasila adalah acuan hidup warga negara Indonesia dan ketupat yang terbuat dari daun kuang merupakan kekayaan alam Indonesia, anyaman ketupat melambangkan kekuatan, kebersamaan dan toleransi.
“Sadar akan toleransi hidup bergama, saling hormat menghormati maka ada logo Garuda di atas Gapura tersebut, karena kami merasakan betul bahwa kami selama hidup tentraman, rukun dan damai, “kata dia.
Setiap tingkatan pada Gapura tersebut sama halnya dengan logo logo yang ada tentunya memilili arti. Tingkatan memiliki arti bahwa berwarna hitam yang melambangkan kekayaan sumberdaya alam di Bumi Sejiran Setason atau Kabupaten Bangka Barat. Tingkatan kedua, adalah susunan bambu melambangkan potensi pemuda di sini bisa menjadi generasi yang unggul dikemudian hari bagi bangsa Indonesia dan tingkatan ketiga yang paling atas berwarna merah bertuliskan HUT-RI sebagai bentuk bahagianya kita dan kewajiban kita dalam mengisi kemerdekaan dengan cara berkarya, bekerja pada setiap profesi masing-masing.(red)
Comment