BABARNEWS.COM PARIT TIGA — Sejumlah Organisasi Masyarakat (ormas) akan mendatangi DPRD Provinsi Bangka Belitung. Masyarakat yang mengatasnamakan ASTRADA dan LSM Laskar Babar bermaksud menanyakan sejumlah zonasi tambang yang semula di usulkan Pemda Bangka Barat ke Pansus Raperda RZWP3K DPRD Provinsi Babel. Salah satunya kawasan pesisir Teluk Kelabat.
“Besok pagi, Senin (26/8) masyarakat Bangka Barat yang tergabung di ASTRADA dan LSM Laskar Babar akan mendatangi DPRD Provinsi Babel. Kami mempertanyakan sekaligus menolak kawasan Teluk Kelabat dan sekitarnya untuk di hilangkan dari zona tambang, dan ini (teluk kelabat,red) atas usulan Pemda Babar kepada Pansus RZWP3K, “ujar Ali Hartono Ketua ASTRADA Babar saat menghubungi harian ini, Minggu (25/8) siang tadi.
Dikatkan Ali, selain teluk kelabat yang diusulkan Pemda Babar kepada Pansus RZWP3K, ada kawasan lain di Kecamatan Parit Tiga untuk di keluarkan sebagai zona pertambangan. Seperti, kawasan yang ada di Desa Semulut di usulkan sebagai kawasan konservasi.
“Mayoritas masyarakat di Kcamatan Parit Tiga khususnya adalah penambang, jika itu di usulkan untuk di keluarkan dari zona tambang kira-kira kemana lagi masyarakat mencari makan, selain teluk kelabat di semulut situ di usulkan sebagai kawasan konservasi, tentu kami tidak akan pernah menerima, “kata Ali.
Padahal, menurut Ali sudah ada beberapa zonasi yang sudah disepakati untuk tidak di lakukan penambangan seperti pantai Siangau dan Bakik.
“Kita sudah sepakat bahwa di sini (parit tiga,red) ada beberapa kawasan yang tidak boleh di tambang Siangau itu kawasan pariwisata Bakik zona tangkap nelayan, dan itu memang kita jaga. Tapi, kalau yang lain mau diputihkan dari zona tambang tentunya kami tidak akan terima, “pungkas Ali Hartono Ketua ASTRADA Babar.
Rencananya aksi damai yang akan dilakukan oleh masyarakat Babar mengatasnamakan ASTRADA dan LSM Laskar senin (26/8) besok berjumlah sebanyak 60 orang massa, terdiri dari 6 kecamatan yang ada di Babar.(red)
Comment