BABARNEWS.COM, JEBUS — Di zaman now, kok masih ada siswa berdiri bergelantungan di kendaraan roda empat transportasi antar jemput anak sekolah.
Kalau yang bergelantungan ini pelajar putra atau siswa, mungkin masih wajar, tapi ini siswi pun juga berdiri bergelantungan di bagian belakang mobil yang ditumpanginya.
Hal ini terjadi, apakah karena kurangnya perhatian dari pemerintah, dalam hal memberi solusi dan menyiapkan sarana transportasi antar jemput anak sekolah atau bagaimana.
Kondisi itu terpantau, ketika satu unit kendaraan roda empat, di dalam dan luar bagian belakangnya tampak dipadati pelajar sekolah setingkat SMP.
Pemandangan itu terlihat beberapa hari lalu, sekitar tengah hari bertepatan jam pulang sekolah.
Kendaraan itu melaju di jalan raya dari arah Jebus ke arah Parittiga.
Di dalam mobil itu, para pelajar duduk rapat saling berhapan, sambil bersandar dibak mobil yang terbuat dari pipa besi.
Sementara di bagian luar belakang, beberapa siswa berdiri sambil bergelantungan.
Ternyata yang berdiri dan bergelantungan itu tidak hanya beberapa siswa saja, tapi juga terdapat seorang siswi.
Di sela-sela siswa dan siswi yang berdiri bergelantungan di
bagian belakang tersebut, dua siswi lainnya seolah menyelipkan diri, sambil duduk di lantai bak mobil dan kakinya menjuntai ke bawah (di atas badan jalan aspal).
Meskipun berdiri sambil bergelantungan dan diantaranya duduk disela-sela siswa siswi yang berdiri, mereka semua tampak enjoy dan sesekali mereka bercanda tawa.
Meskipun berdiri bergelantungan, tapi pandangan mereka tidak fokus ke arah depan, tapi sesekali juga setengah membalikkan badan dan wajahnya, untuk melihat kendaraan lain yang melaju di belakangnya.
Prihatin
Anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat Samsir prihatin melihat kondisi tersebut.
Meskipun bagi mereka enjoy saja, tapi paling tidak ada beberapa hal yang menjadi permasalahan.
Diantaranya soal keselamatan anak-anak, biasanya kalau belum ada kejadian belum menjadi masalah, tapi kalau sudah kejadian akan menimbulkan masalah.
Dari segi etika sangat tidak layak, laki perempuan bercampur baur bahkan terlihat perempuan berdiri disamping laki-laki.
Hal itu perlu perhatian dari pemerintah daerah.
“Perlu perhatian pemerintah daerah. Zaman la (sudah) merdeka tapi masih seperti tahun 80 an, seharusnya pemerintah memiliki peta kondisi anak sekolah, pemerintah bukan hanya menyediakan fasilitas sekolah tapi termasuk juga sarana dan prasarana transportasi khusus untuk antar jemput anak sekolah, misalnya bus sekolah,” ujar Samsir Selasa (22/10/2019).(*)
Comment