BABARNEWS.COM PARIT TIGA — Selain punya kepribadian yang mudah akrab dengan keramahtamahannya, almarhum Iduwan akan dikenang pertama kali sebagai Camat Kecamatan Parit tiga. Kecamatan Parit tiga merupakan salah satu wilayah administarif kecamatan dengan jumlah 10 desa.
Dibentuk pada tahun 2011 silam, Kecamatan Parit tiga merupakan wilayah pemekaran dari Kecamatam Jebus. Salah satu kecamatan yang sudah ada, jauh terbentuknya Kabupaten Bangka Barat tahun 2003 silam.
Pada waktu itu, Iduwan diberikan kepercayaan oleh Bupati Bangka Barat Ustadz H Zuhri M Syazali untuk menata mulai administrasi pemerintahan sampai dengan menata ruang potensi wilayah yang ada di Kecamatan Parit tiga.
Tugas tersebut tak membutuhkan waktu lama bagi seorang Iduwan. Berbekal pengalaman sebagai ASN sejak tahun 1990 an, Iduwan pun menyelesaikan tugas yang dimandatkan Bupati Zuhri, dan terbentuklah Kecamatan Parit Tiga yang sekarang ini menjadi salah satu wilayah kecamatan Definitif di Kabupaten Bangka Barat.
Tak berhenti sebagai camat Iduwan pun kembali diberikan kepercayaan oleh Bupati Zuhri untuk menata sektor pertambangan di wilayah Bangka Barat.
Pada masa itu, sektor pertambangan adalah salah satu sektor unggulan di Bangka Barat. Oleh karena itu, Zuhri menginginkan melalui tangan dingin Iduwan di lakukan penataan pertambangan rakyat secara baik dan benar.
Al hasil pun, selain dari pada penyediaan lahan pertambangan untuk rakyat, CSR yang menjadi kewajiban perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Bangka Barat dapat di nikmati langsung oleh masyarakat.
Sebelum menjabat sebagai Kadis ESDM Bangka Barat, almarhum Iduwan menduduki jabatan strategis lain seperti Kepala Disperindagkop dan UKM Bangka Barat, Kepala Dinas Pelayanan Perizinan Satu Pintu Pemkab Bangka Barat.
Di era pergantian rezim tampuk pimpinan tinggi di Bangka Barat yaitu dari Zuhri ke Parhan Ali, Iduwan diberikan kepercayaan untuk membantu kepala daerah dalam hal memberikan masukan dan membuat kajian sebagai bahan pertimbangan bupati mengambil kebijakan daerah. Sebagai Staf Ahli Bupati Bangka Barat bidang Hukum dan Politik.
Kejelian bupati Almarhum Parhan Ali melihat dan menilai kemapuan mendiang Iduwan, akhirnya ia dipercaya untuk menjadi pelaksana tugas Kepala Dinas Dukcapil Bangka Barat mengisi kekosongan jabatan setelah di tinggal oleh almarhum Zamrul Arifin.
Namun, nasib berkata lain Iduwan yang baru saja memulai program unggulan dari sebuah ide pemikirannya sebagai abdi negara, ternyata Allah SWT lebih menyanyangi dan memanggilnya untuk selama lamanya.
Tepat pada hari Minggu (8/12/2019) petang Iduwan lebih awal di panggil sang pencipta dan meninggalkan keluarga maupun masyarakat Bangka Barat.
Padahal saja, di masa kepemimpinan Iduwan sebagai Pelaksana Tugas Kadis Dukcapil Bangka Barat pembenahan pelayanan masyarakat dalam hal mengurusi administrasi kependudukan dengan cara menerapkan pelayanan jemput bola ke masyarakat.
Pola pelayanan seperti ini hanya di lakukan dimasa kepemimpinan almarhum Iduwan.
Kepergian Iduwan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga maupun rekan-rekan sesama ASN di lingkungan Pemkab Bangka Barat.
Kesedihan yang masih dirasakan setelah kepergian Iduwan pada tanggal 8 Desember 2019 kemarin, masih saja dirasakan oleh Amir Hamzah sahabat almahum yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPRD Kabupaten Bangka Barat.
“Setelah 3 hari kepergiaan pak Iduwan ini saya masih saja terngiang ngiang. Karena, selain teman, rekan yang se profesi, almarhum sudah saya anggap seperti saudara sendiri, “ungkap Amir Hamzah sembari mengusap air matanya.
Saat bercerita tentang kenangannya bersama mendiang almarhum Iduwan, Amir pun tak kuasa menahan kesedihan, beberapa kali tangannya mengambil kertas tisu yang berada di atas meja kerjanya lalu ia usap air yang jatuh saat saat ia mengenang masa masa kebersamaannya dengan almarhum.
“Sulit untuk saya utarakan, tapi yang jelas Iduwan orang mudah berteman dengan siapa saja, terkadang muncul ide ide gila untuk membenahi kendala yang ia hadapi sebagai kepala OPD, sehingga hasilnya dapat dirasakan masyarakat, “kenangnya.
“Hari minggu kemarin ternyata, dia lebih dulu meninggalkan kita semua, saya sangat shock (terkejut,red) mendapatkan kabar bahwa pak Iduwan meninggal dunia di kebun beliau di Desa Bakit, “sambung Amir Hamzah.
Semasa hidup dan mengabdi sebagai ASN, Iduwan mudah bergaul dengan siapa saja. Sehingga dirinya mudah dikenal oleh masyarakat luas yang ada di Bangka Barat.
“Tipe orangnya luwes, mudah bergaul dengan siapa saja. Hal itu lah yang membuat orang untuk sulit melupakan sosok beliau (Iduwan,red), “pungkasnya.(red/*)
Comment