BABARNEWS.COM, KELAPA — Sungguh ironis, saat ini masih ada ruas badan jalan, menuju ke tempat pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs) di Kelurahan Kelapa Kecamatan Kelapa, kondisinya rusak dan teeus memburuk.
Di sisi lain, ruas badan jalan baik yang menuju atau ada di sekitar hutan dan kebun, justru banyak yang terus ditingkatkan, di aspal hotmik dan kondisinya mulus.
Kondisi jalan ke sekolah tersebut, sangat tidak nyaman untuk di lalui. Tidak ada alternatif lain, kecuali jalan yang satu itu, sebagai akses untuk masuk atau keluar.
Kondisi jalan tersebut, kerap jadi bahan pembicaraan dan keluhan warga terutama orang tua wali murid, yang tiap hari antar jemput anak sekolah, bahkan tidak sedikit pihak sekolah juga mengeluhkan hal sama.
Warga setempat, Adi menyebutkan, sudah bertahun-tahun jalan itu terus memburuk.
“Ini kan ironis, ibaratnya jalan mau hutan, ke kebon saja banyak yang sudah di aspal dan mulus, ini jalan masuk ke sekolah malah makin hancur,” ujarnya Jumat (30/1/2020).
Adi berharap, agar pemerintah melakukan perawatan jalan ke sekolah tersebut, karena jalan masuk ke MIN dan MTs Kelapa hanya satu itu saja.
Pantauan babarnews.com di lapangan, kondisi jalan tersebut, aspal lapennya sudah banyak terkelupas dan menjadi sebagian besar badan jalannya sudah menguning.
Bila di musim hujan, di badan jalan tersebut seolah ‘berfungsi’ sebagai bandar, untuk lintasan aliran air. Sedangkan bandar atau selokan di kanan kiri jalan, juga sudah banyak buntu dan rusak. Ketika musim kemarau, jalan berkubang debu.
Salah satu orang tua wali murid sekolah setempat menyebutkan, jangan dipandang bahwa jalan masuk ke MIN dan MTs Kelapa ini, aset instansi vertikal atau bukan.
“Pembangunan jalan ini tanggungjawab bersama, jangan pandang ini aset salah instansi, apalagi jalan ini utamanya hanya untuk mendukung kepentingan pendidikan, sebaiknya antara instansi vertikal dan Pemda setempat ini koordinasi lah, jangan sampai ada tarik ulur soal tanggungjawab siapa yang akan membangun, hanya gara-gara aset si a aset si b,” tandasnya.
Pihak sekolah setempat menyebutkan, jalan tersebut terakhir di aspal di tahun 2005 silam. Sebelumnya, Kadin PU Pemkab Bangka Barat Suharli mengatakan, akan cek soal status aset jalan itu.
“Kalau kami sebenarnya nggak masalah untuk membangun. Tapi kami lihat dulu, jalan itu nanti aset siapa, kalau memang aset instansi vertikal, ya nanti kita koordinasikan, bila perlu kita bangun, apalagi jalan itu untuk kepentingan pendidikan anak-anak kita,” ujar Suharli.(*)
Comment