by

Untuk Kepentingan Umum Ridwan Minta IUP Di Tanjung Ular Di Hapuskan

-Bangka Barat-1,686 views

BABARNEWS.COM MUNTOK — Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinasi Maritim (Kemenko) DR Ridwan Djamaludin menghimbau pihak terkait untuk menghapuskan IUP PT Timah dan IUP milik swasta yang ada di Tanjung. Karena Tanjung Ular merupakan lokasi pengembangan pelabuhan Muntok yang saat ini sedang ia perjuangkan di pemerintah pusat bersama pemerintah daerah.

“Pelabuban ini adalah kepentingan umum, selain itu Tanjung Ular ini adalah urat nadinya Bangka Barat sebaiknya di hilangkan, “ujar Ridwan Djamaludin saat berbincang dengan sejumlah awak media di Kedai Kopi Keluarga pada Sabtu (10/8) malam.

Menurut Ridwan konsep pengembangan untuk di Bangka Barat sendiri hanya bisa di laut. Kalau untuk darat dan udara itu adanya di Sumatera, di Pangkalpinang sendiri lebih terbuka.

Baca Juga :  Setelah Fit And Propertest, Bacawabup Babar Jadi Merucut Tiga Nama

“Jika bicara konsep pengembangan khusus Bangka Barat ini hanya bisanya itu sektor laut. Darat dan udara itu adanya di Sumatera. Pangkalpinang sendiri lebih terbuka lagi, “kata Ridwan.

“Dulunya pelabuhan yang di pasar Muntok itu andalan itu, hanya saja saat kondisinya kan parah banget, karena adanya pendangkalan alami maupun adanya penambangan yang tidak ramah lingkungan. “Oleh karena itu, Tanjung Ular kita semua termasuk media juga ni harus serius mendukung pengembangan ini, “sambungnya.

Ia juga menginginkan agar pihak-pihak berwenang dalam hal ini pemerintah daerah untuk tidak terjebak pada hal-hal administratif. Karena menurut Ridwan sendiri, bahwasanya administrasi dan regulagi itu di buat sebagai jembatan untuk suatu proses pembangunan yang ada di daerah.

Baca Juga :  Perpamsi dan Perwakilan BPKP Provinsi Babel, Berkolaborasi Gelar Workshop Penyusunan RPAM

“Jadi kita ini jangan terlalu banyak berdebat pada hal-hal yang sifatnya administrasi, sederhana nya saya bilang regulasi itu alat kita untuk membangun jangan sampai dia (regulasi-red) menjadi penghambat pembangunan. Terkecuali dia menjelaskan hal-hal yang tekhnis misalnya disini tidak bisa di bangun karena kalau di bangun ikan-ikan pada mati semua, kalau gitu ya udah kita ikut saja, tapi kan tidak demikian, artinya masih bisa kita carikan solusi secara tekhnis nya itu seperti apa, “ungkap Ridwan Djamaludin yang juga merupakan putra daerah asli kelahiran Muntok Bangka Barat.(red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *