by

Nambang Dikaki Bukit Menumbing Ayah dan Anak Masuk Sel, Luncai : Lokasi Yang Kami Tambang Tahun 2004 Lalu Sudah Pernah Ditambang Besar

BABARNEWS.COM MUNTOK — Beberapa waktu lalu pihak Sat Pol PP Bangka Barat mengamankan tiga orang penambang yang melakukan aktivitas di kaki bukit menumbing. Tepatnya lagi, lokasi tersebut di Jalan Sinar Menumbing Pal 2 Muntok Babar.

Saat ini kasus tersebut di limpahkan ke pihak Reskrim Polres Bangka Barat untuk diproses secara hukum.

Ketiga orang yang diamankan yakni Koswara alias Luncai (48) tahun, Fauzi Hasan (38) tahun dan Ariski Faisal (20) tahun anak dari Koswara alias Luncai. Ketiganya, saat ini diamankan di Mapolres Bangka Barat karena kasusnya masih dalam penyidikan.

Kepada wartawan Koswara alias Luncai (48) tahun mengatakan bahwa lokasi yang mereka tambang tersebut jauh sebelumnya sudah pernah dilakukan penambangan, bahkan dalam skala besar.

Lalu, karena minimnya ketersediaan lahan penambangan biji timah di Bangka Barat saat ini, dirinya pun terpaksa untuk menambang tailing (timah dengan kandungan ringan,red) dilokasi tersebut.

Baca Juga :  Meresahkan Warga Pelaku Penjambretan di Paritiga di Bekuk Polisi

“Sekarang lokasi timah susah pak, kami itu hanya ngambil tailing saja, karena sebelumnya lokasi yang kami ditangkap Pol PP ini, sudah ditambang oleh tambang besar, kalau tidak salah tahun 2004 lokasi tu lah dibuka TI (tambang inkonvesional), “ungkap Koswara alias Luncai kepada Babarnews.com sebelum konfrensi pers pada Jumat (27/9) kemarin.

Ia pun mengakui bahwa apa yang mereka lakukan dengan melakukan penambangan di lokasi tersebut salah.

“Tadi e, ku pikir karena lokasi ni bekas tambang, dak salah agik. Rupe salah, kami ni nyarik makan pak, bukan cari kaya. Timah e ge cuma tailing macem mane pacak kaye, paling sehari rata-rata 100 ribu hasil e, itu pun 2 hari sekali, “ungkap Koswara atau yang akrab disapa Luncai.

Baca Juga :  Polsek Kelapa Polres Bangka Barat Tangkap Enam Pelaku Pencurian Dan Penganiayaan Lima Laporan Berbeda

Biji timah berupa tailing yang mereka dapatkan, dijual ke salah satu collector yang beralamat di Dusun Pait Jaya Desa Belo Laut.

“Sehari bisa dapat 8 sampai 12 kilogram, timah e dibeli T (collector,red) seharga 45 ribu per kilo, “ungkap Luncai.

Saat ini Luncai bersama anak laki-lakinya Ariski Faisal dan koleganya Fauzi Hasan (38) tahun diamankan di Polres Bangka Barat. Dirinya mengaku bingung bercampur sedih lantaran memikirkan anak dan istri yang ditinggalkan karena dirinya harus menjalani proses hukum akibat menambang di kaki bukit menumbing.

“Saya hanya mikir anak dan bini dirumah pak, entah makan entah deorang dirumah, “ujar Luncai sembari dengan nada terbata bata.(red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *