BABARNEWS.COM MUNTOK — Menjawab kegelisahan masyarakat akhir-akhir ini menerima kedatangan orang dari wilayah transmisi atau Orang Dalam Resiko (ODR), maka Pemerintah Daerah melalui Satgas Covid-19 Bangka Barat menghimbau agar masyarakat tidak cemas dan panik menerima ODR di Bangka Barat.
Hal itu disampaikan langsung Jubir Gugus Covid-19 Bangka Barat dr Hendra saat menggelar konfrensi pers, pada Jumat (17/4/2020) sore.
“Memang betul ada beberapa kejadian penolakan terhadap ODR. “Oleh karena itu, kita minta kawan-kawan media untuk menyampaikan bahwasanya ODR ini belum tentu ia terpapar. Hanya saja, ODR harus melakukan isolasi, social distancing dan psycal distancing. Dan, harus melapor kepada petugas setempat, “ungkap Hendra.
Lanjut, dikatakan Hendra, Proses isolasi sendiri berlangsung selama 14 hari. Selama isolasi pun ODR akan dipantau oleh petugas puskesmas setempat. Jika tidak terdapat gejala coronavirus selama isolasi berlangsung maka dikatakan aman. Namun, sebaliknya nanti terdapa gejala yang menjurus, maka isolasi tetap di lakukan, statusnya pun di tingkatkan dari ODR ke Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Tetap dipantau selama isolasi 14 hari berlangsung. ODR juga di perbolehkan keluar rumah untuk hal-hal yang urgent. Masker tetap digunakan himbauan pemerintah seperti social dan psycal distancing di laksanakan, “kata dia.
Selain itu Hendra menambahkan saat ini data ODR ada di Bangka Barat per tanggal 17 April 2020 sebanyak 1.701 orang. Terdiri dari 394 dari puskesmas Muntok, 102 dari puskesmas Kundi, 89 dari puskesmas Simpang Teritip, 159 puskesmas Jebus, 247 dari puskesmas Puput, 116 dari Puskesmas Sekar Biru, 350 dari kecamatan kelapa dan 194 dari puskesmas Tempilang.
Sedangnmkan ODP sebanyak 35 orang, 30 ODP sudah selesai dalam pemantauan, 5 orang masih dalam pemantauan Satgas Covid-19. Sedangkan PDP berjumlah 3 orang, ketiga-tiganya sudah dilakukan SWAB test dengan hasil Negatif.
Data diatas di rilis Satgas Gugus Covid-19 Bangka Barat per hari ini Jumat 17 April 2020 petang. (Ava)
Comment