by

Panen Perdana Tanaman Terung Milik Petani NasDem di Bangka Barat Sebanyak Tujuh Ton

-Nasdem, Pertanian-1,505 views

BABARNEWS.COM MUNTOK — Para petani yang tergabung di Petani NasDem Bangka Barat, kini sedang berbahagia, pasalnya kebun demplot (percontohan,red) tanaman terung yang di kelola petani NasDem Kabupaten Bangka Barat, kini sudah panen perdana.

Meskipun, ditengah pandemi covid-19, tak menyurutkan para petani yang tergabung di sayap partai besutan Surya Paloh itu yakni Petani NasDem Bangka Barat, yang diketuai oleh Wanara dan anak muda millenial jurusan Strata Satu (S1) pertanian Sasa Jurana selaku Sekretaris Petani NasDem Bangka Barat.

Keberadaan sayap partai NasDem “Petani NasDem” Bangka Barat yang masih tergolong baru dibentuk, setidaknya sudah menunjukan bukti nyata keberadaan dan manfaat partai NasDem di tengah masyarakat khususnya petani.

Baca Juga :  Mahasiswi Unsri Jadikan Partai NasDem di Bangka Barat Sebagai Pusat Penelitian

Ditemui di sela-sela panen perdana Ketua Petani NasDem Bangka Barat Wanara mengatakan, tanaman terung yang mereka kelola di luas lahan tujuh hektar tersebut, menghasilkan satu ton per hektar pada panen perdana.

“Ini panen perdana, hasilnya cukup memuaskan karena per hektar hasil panen terung kita sebanyak satu ton, “ungkap Wanara kepada Babarnews.com. pada hari Senin (1/6/2020) pagi.

Hasil panen terung dari Petani NasDem Bangka Barat di hargai oleh tengkulak sebesar 3.000 rupiah per kilogram. Sehingga, pendapatan kotor yang didapatkan Petani NasDem Bangka Barat 3 juta rupiah per hektar.

“Ada tengkulak (pengepul,red) dari Pangkalpinang yang langsung ke lokasi yang mengambil. “Harga jual kita 3.000 per kilo, “kata Wanara.

Baca Juga :  Dapat Masker Dari Partai NasDem, Rahim : NasDem Peduli dan Semoga Selalu Jaya

Sementara itu, Sekretaris Petani NasDem Bangka Barat Sass Jurana mengungkapkan, saat ini, para petani di Bangka Barat sangat mengharapkan bantuan sarana prasarana pertanian seperti hand tracktor dan sarpras lainnya.

Menurutnya, dengan ketersediaan sapras pertanian, dipastikan dapat mempermudah proses pengerjaan bagi petani bercocok tanam.

“Yang masih minim ini sapras pertanian, hand tractor saja kita punya hanya satu, dan itu lah yang kita gunakan secara bergiliran. Selain itu, pupuk dan harga beli di tingkat petani perlu menjadi perhatian pemerintah, “pungkasnya. (Ava)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *